https://www.lenteranews.co

Ungkap Dugaan Mafia Pupuk Subsidi, Anggota Tim Verifikasi BPP Kuok Kembali Dipanggil Kejari Kampar

Ungkap Dugaan Mafia Pupuk Subsidi, Anggota Tim Verifikasi BPP Kuok Kembali Dipanggil Kejari Kampar

Saat Anggota tim verifikasi dan validasi penyaluran pupuk subsidi BPP Kecamatan Kuok Darmansyah saat dikonfirmasi awak media usai diperiksa Kejari Kampar, Jumat (27/5/22). (Foto: Istimewa)

KAMPAR - Tim Penyelidik Kejari Kampar terus menulusuri data dan fakta terkait dugaan modus operandi mafia pupuk bersubsidi.

Adapun tim menulusuri dengan bertemu langsung dengan para anggota kelompok petani yang tergabung di Rencana Definitif Kebutuhan Kelompoktani (RDKK) khususnya di Kecamatan Kuok.

Dari temuan tim dan pantauan lenteranews.co langsung di lapangan, banyak fakta menarik, seperti ada orang (Petani-red) yang sudah meninggal sebelum tahun 2021, namun didalam dokumen dibuat dibuat seolah - olah yang bersangkutan membeli pupuk subsidi di tahun 2021.

Dari keterangan serta pengakuan yang diperoleh, hampir semua petani di Desa Kuok dari tahun 2020 dan 2021 tidak ada yang memperoleh pupuk subsidi.

"Kita akan terus mengumpulkan data dan fakta dengan menelusuri dari bawah dengan cara menemui para anggota kelompok tani yang namanya ada dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompoktani (RDKK)," kata Kajari Kampar Arif Budiman melalui Kasi Intel Kejari Kampar (20/5/2022) lalu.

Sementara ini, sambung mantan penyidik Kejati Riau itu, memang ada kita temui penyaluran pupuk subsidi ini fiktif, seperti di Desa Silam dan Desa Lereng Kecamatan Kuok.

Selain itu ada juga warga yang tidak memiliki lahan juga ikut namanya di catut seolah - olah juga membeli pupuk subsidi lengkap dengan form pembelian yang ditandatangani yang bersangkutan.

"Padahal dari pengakuan yang diperoleh, dirinya tidak pernah membeli apalagi menandatangani form tersebut," beber Silfanus.

Sementara, salah seorang warga Desa Kuok kepada awak media mengungkapkan, bahwa sejak tahun 2020 dan 2021 tidak pernah mendapat atau membeli pupuk subsidi.

"Dimana kiosnya pun saya tidak tahu," katanya, (25/5/22) saat ditemui di kantor Desa Kuok.

Ia juga menjelaskan, yang anehnya lagi dirinya sendiri tidak tahu, kok bisa masuk salah satu kelompok tani yang tak pernah diketahuinya.

"Saya merasa heran, kok bisa nama saya masuk dalam kelompok tani dan siapa yang memasukkannya," ujar Darwis.

Selain itu, Darmansyah anggota tim verifikasi dan validasi penyaluran pupuk subsidi BPP Kecamatan Kuok, dari pantauan lenteranews.co, Jumat (27/5/2022), terlihat keluar dari gedung Adhayaksa Kejari Kampar.

Saat dikonfirmasi, ia mengungkapkan bahwa kehadirannya tersebut untuk memberikan keterangan tentang proses pembuatan RDKK.

"Dari kalangan bawah atau petani, isu yang berkembang bahwa RDKK itu dibuat PPL, padahal RDKK itu sendiri kenyataannya disusun oleh PPL bersama petani itu sendiri dan direkap lalu di verifikasi serta validasi oleh koordinator BPP beserta tim," kata Darmansyah.

Ia juga mengakui, bahwa pihak dari BPP ada mengecek ke masyarakat petani, apakah mereka ada menebus pupuk tersebut, namun hanya sampel saja dan tidak semua.

"Waktu kita tanya saat mengambil sampel  mengatakan ada," ujar Darmansyah.

Dari tim verifikasi, katanya, ia sangat senang dan mendukung dengan dilakukan pemeriksaan oleh pihak Kejari Kampar terkait dugaan mafia pupuk bersubsidi ini.

"Kami dari BPP siap mendukung proses pengungkapan mafia pupuk ini, semua data kami beri dan tak ada yang kami tutup - tutupi dan tidak ada intervensi dari pihak manapun," pungkasnya**.

Komentar Via Facebook :