Ahmad Bin Majid Jadi Bathin Panaso Sakai, Ini Disampaikan Bupati Bengkalis

PINGGIR — Pemerintah Kabupaten Bengkalis menunjukkan komitmennya dalam menjaga eksistensi budaya masyarakat adat. Hal ini tercermin dalam kehadiran Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Bengkalis, H. Toharuddin, mewakili Bupati Bengkalis dalam acara pengukuhan Bathin Panaso Sakai, Kamis, 17 Juli 2025, di Gedung Serbaguna Hj. Nuryah Binti Sontel, Kecamatan Pinggir.
Dalam prosesi yang berlangsung khidmat dan sakral, Ahmad Bin Majid resmi dikukuhkan sebagai Bathin Panaso Sakai. Pengukuhan ini merupakan bagian dari pelestarian adat istiadat suku Sakai yang telah mengakar kuat dalam sejarah dan identitas masyarakat lokal.
Mewakili Bupati, H. Toharuddin menegaskan bahwa pengukuhan Bathin bukan sekadar seremonial, melainkan bentuk pengakuan terhadap martabat budaya masyarakat Sakai.
“Peran Bathin sangatlah strategis, terutama dalam menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi dan nilai-nilai adat. Kami berharap Bathin mampu menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan, menjaga warisan budaya sambil membuka diri terhadap perubahan,” tutur Toharuddin.
Ia menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Bengkalis berkomitmen untuk tidak membiarkan satu pun anak negeri tertinggal, termasuk masyarakat adat seperti Sakai. Sosok Bathin, kata dia, harus menjadi pemimpin adat yang bijaksana dan mampu menjadi tempat bertanya serta menenangkan persoalan masyarakat.
“Kami terus berupaya memperhatikan hak-hak masyarakat adat, baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, maupun pemberdayaan ekonomi. Kehadiran Bathin sangat kami harapkan untuk bersinergi bersama pemerintah dalam membangun daerah ini agar lebih bermarwah, maju, dan sejahtera,” ujarnya.
Dalam sambutan tertulis Bupati Bengkalis yang dibacakan Toharuddin, ditegaskan pula pentingnya pelestarian adat resam dan tradisi Sakai sebagai warisan luhur yang menjadi landasan spiritual dan sosial masyarakat.
“Adat bukanlah beban masa lalu, melainkan warisan kearifan yang mampu menjadi penuntun langkah kita ke masa depan. Jika nilai-nilai dan tunjuk ajar adat Sakai dapat dijalankan dengan baik, maka akan tumbuh masyarakat yang berakhlak mulia, saling menghormati, dan hidup dalam harmoni,” pungkasnya. (Inf/Rhmt)
Komentar Via Facebook :