https://www.lenteranews.co

Dosen Muda UNRI Lakukan Penelitian Civic Feedback Theory Tingkatkan Blue Economy di Desa Tertinggal

Dosen Muda UNRI Lakukan Penelitian Civic Feedback Theory Tingkatkan Blue Economy di Desa Tertinggal

BENGKALIS - Tim dosen muda Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Riau yang dipimpin oleh Masrul Ikhsan, S.Sos, M.Si, bersama para rekan peneliti, Fadhilatun Nisaa, M.IP, Resa Vio Vani, S.AP, M.AP, dan Rahmanul, S.AP, M.AP, baru-baru ini melakukan penelitian inovatif di Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, (19/9/24).

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan konsep ekonomi biru (blue economy) di wilayah yang tergolong sebagai desa tertinggal dengan pendekatan Civic Feedback Theory (Teori Umpan Balik Warga).

Penelitian yang diberi judul "Civic Feedback Theory: Dynamic Policy dalam Meningkatkan Blue Economy di Desa Tertinggal" ini dilakukan sebagai upaya menjawab tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang dihadapi oleh masyarakat pesisir di wilayah Rupat Utara.

Sebagai daerah yang memiliki potensi kelautan dan perikanan yang besar, penelitian ini mengidentifikasi bahwa pengembangan ekonomi berbasis kelautan melalui pendekatan partisipasi warga dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

Blue Economy dan Potensi Wilayah Rupat Utar

Ekonomi biru atau "blue economy" adalah konsep ekonomi berkelanjutan yang berfokus pada pemanfaatan sumber daya laut dan pesisir secara bijaksana, sehingga dapat menciptakan keseimbangan antara kepentingan ekonomi dan kelestarian lingkungan. 

Kecamatan Rupat Utara, yang merupakan wilayah pesisir dengan potensi kelautan yang belum tergarap optimal, menjadi lokasi ideal bagi penelitian ini.

Masrul Ikhsan menyatakan bahwa penelitian mereka fokus pada bagaimana kebijakan yang dinamis dapat dibuat dengan melibatkan umpan balik dari masyarakat lokal, khususnya dalam sektor kelautan, perikanan, dan pariwisata.

“Kami ingin menggali bagaimana partisipasi aktif warga dalam proses perumusan kebijakan dapat menghasilkan strategi yang lebih tepat sasaran, berkelanjutan, dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat desa tertinggal di daerah pesisir,” ujar Masrul.

Penerapan Civic Feedback Theory

Civic Feedback Theory yang diterapkan dalam penelitian ini menekankan pentingnya melibatkan masyarakat dalam memberikan masukan terhadap kebijakan yang sedang berjalan.

Dengan mendengarkan suara warga lokal, kebijakan yang diambil dapat lebih relevan dan sesuai dengan kondisi riil di lapangan.

Penelitian ini menargetkan untuk menciptakan mekanisme di mana masyarakat Rupat Utara dapat secara aktif terlibat dalam proses pembuatan kebijakan yang akan memengaruhi kehidupan mereka, terutama yang berkaitan dengan pengembangan sektor ekonomi biru.

Fadhiilatun Nisaa, salah satu anggota tim, menambahkan bahwa pendekatan ini diharapkan dapat menciptakan perubahan yang dinamis dan berkelanjutan dalam pengelolaan sumber daya laut dan pesisir.

"Dengan memfokuskan pada partisipasi masyarakat, kebijakan yang dihasilkan akan lebih responsif terhadap perubahan lingkungan dan ekonomi, sehingga mendorong peningkatan kesejahteraan secara jangka panjang," ungkapnya.

Tantangan dan Harapan Penelitian

Meski memiliki potensi besar, penerapan konsep ekonomi biru di Rupat Utara tidak lepas dari tantangan, seperti keterbatasan infrastruktur, aksesibilitas, dan pemahaman masyarakat lokal terhadap pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan. 

Namun, tim peneliti Universitas Riau optimis bahwa melalui pendekatan Civic Feedback Theory, tantangan-tantangan ini dapat diatasi.

Selanjutnya Resa dan Rahmanul menekankan pentingnya keterlibatan multi-pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, swasta dan akademisi, dalam mewujudkan kebijakan yang lebih baik.

"Kami berharap penelitian ini dapat menjadi landasan bagi pengembangan kebijakan yang lebih inklusif dan berkelanjutan dalam hal Blue Ekonomi serta menjadi contoh bagi daerah-daerah pesisir lainnya di Indonesia," pungkasnya.***

Sumber: Masrul Ikhsan

Komentar Via Facebook :