Moh Salah Semakin Konsisten
Hatami News, Bola - kedewasaan bermain terlihat dari permainan Mohamed Salah ketika Liverpool di jamu Brighton pada laga Liga Inggris pekan ke 22. Bermain tak efektif di babak pertama bahkan nyaris tidak memiliki peluang, Mo Salah membuat gol melalui penalti di babak ke 2 yang membuat Liverpool terus berada di puncak klasmen.
Bermain menguasi pertandingan sepanjang babak pertama, Mo Salah yang selalu dijaga ketat nyaris tak menyentuh bola dan tak bisa memberikan sesuatu yang berarti. Bayangan hasil seri membayangi mereka. Namun, situasi berubah di babak ke 2 dimana Mo Salah rajin menjemput bola hingga ke area pertahanan timnya yang membuat pemain Brighton kesulitan menjaganya lagi.
Pergerakannya akhirnya membuat kocar-kacir pertahan tuan rumah yang memaksa Pascal Gross menarik baju Mo Salah ketika hendak melakukan tendangan sehingga membuatnya jatuh. Tak ayal wasil menunjuk titik putih. Mo Salah yang maju menjadi eksekusi sukses membobol gawang David Button. Namun pendukung tuan rumah seperti di kutip dari thesun (12/01/2019) justru menyanyikan lagu "Satu-nol untuk wasit" sebagai protes terhadap kinerja sang pengadil.
Mo Salah jelas menunjukkan kedewasaan bermain yang makin matang dimana dia tak cuma menunggu pasokan bola dari rekan-rekannya, namun mau turun ke bawah membuka ruang ketika penjagaan dan pertahanan sang lawan sangat ketat. Dengan bermain ke bawah tentu saja para pemain pertahanan yang ditugaskan menjaganya akan dalam dilema antara mengikuti Mo Salah atau tetap di posisinya. Perpindahan posisi dengan Sadio Mane juga membuat permainan Liverpool makin hidup dan beberapa peluang tercipta.
Satu peluang di akhir babak ke 2 ketika Mo Salah mendapatkan bola sodoran James Miller di menit 88 gagal di tuntaskan karena bola hanya beberapa senti dari gawang Brington.
Jelas dengan hasil yang kurang bagus bagi Liverpool terlalu riskan bila skuad Jurgen Klopp terlalu bergantung pada Mo Salah karena bila dia mengalami cidera atau sedang bermain buruk, maka Liverpool ada dalam masalah besar. Ketergantungan yang justru makin ketara dan sudah terlihat mulai dari final Liga Champions musim lalu.
Butuh kejelian dari Klopp untuk menyiasati hal tersebut dan tentu saja kestablian si 'Raja Mesir' untuk terus bermain dewasa dengan membuka ruang dan berpindah posisi atau rotasi dalam permainan.* red
Komentar Via Facebook :