Forum Pemangku Kepentingan Diinisiasi Oleh PEKKA Adakan Diskusi, Berikut Harapan DPPKBP3A Kampar
KAMPAR - Forum Pemangku Kepentingan (FPK) yang diinisiasi oleh Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) Kabupaten Kampar melaksanakan kegiatan yang bertujuan "Menguatkan Kolaborasi Multi Pihak untuk Perubahan Sosial yang Adil dan Inklusif" yang bertempat di Aula Kecamatan Salo pada, Kamis (23/11/23).
Adapun peningkatan kesejahteraan perempuan di tanah air ini menjadi salah satu sorotan bagi pemerintah, baik pusat maupun daerah.
Dalam menyongsong hal ini, pemerintah pusat BAPPENAS bekerjasama dengan Pemerintah Australi dalam program INKLUSI, salah satu organisasi yang menjadi mitra BAPPENAS dalam mengembangkan program ini adalah Yayasan PEKKA atau Yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga.
Kegiatan itu dihadiri oleh Devi Herawati Koordinator Yayasan PEKKA Jakarta, Sekda Kampar, Hambali yang diwakili oleh Kepala Dinas Sosial, Zamzami, Kepala BPJS Kampar, Kepala DPPKBP3A, Edi Afrizal, yang diwakili oleh Kabid PP, Ismulyati, Perwakilan Kepala Bapeda Kampar, Wakil Ketua Pengadilan Agama Bangkinang, Perwakilan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Perwakilan Kepala Dinas Sosial, Sekcam Salo, Anita Suryati.
Yayasan PEKKA memiliki komunitas dampingan yaitu Federasi Serikat Pekka Indonesia, sebuah organisasi yang menjadi wadah bagi perempuan yang berstatus sebagai Perempuan Kepala Keluarga.
Koordinator Program dari Yayasan PEKKA Jakarta, Devi Herawati menyampaikan bahwa kegiatan Klinik Layanan Informasi dan Konsultasi (KLIK) PEKKA merupakan salah satu strategi atau pintu masuk yang dikembangkan dalam perluawasan Pekka di Kabupaten Kampar.
"Tujuan KLIK PEKKA yaitu, untuk menjangkau perempuan dan kelompok marjinal agar bisa mengakses layanan dasar identitas hukum, Perlindungan sosial dan kasus hukum lainnya dengan mudah dan murah, dimana KLIK ini mendekatkan masyarakat dengan layanan ke desa, menghadirkan instansi terkait turun ke desa untuk memberi layanan," kata Devi Herawati.
Ia menuturkan, Instansi yang terlibat diantaranya DPPPKBP3A, Dinas Sosial, Pengadilan Agama, Disdukcapil, BPJS Kesehatan dan Pemerintah Desa, harapannya seluruh masyarakat bisa terpenuhi hak layanan dasarnya sehingga dapat hak mereka sebagai warga negara terpenuhi.
"Melalui kegiatan Forum Pemangku Kepentingan yang diinisiasi oleh Klinik Layanan Informasi dan Konsultasi KLIK PEKKA, kita berharap dapat menjangkau perempuan-perempuan di setiap daerah di Indonesia ini. Alhamdulillah, Kabupaten Kampar menjadi salah satu daerah yang sudah kita bina sejak tahun 2022 lalu," beber Devi.
Ia mengemukakan, tujuan untuk menjangkau perempuan tersebut berguna untuk menguatkan perempuan dalam mendapatkan kesamaan hak seperti warga negara lainnya di negeri ini.
Sementara itu, Kepala Dinas DPPKBP3A, Edi Afrizal melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan (PP) DPPKBP3A Kabupaten Kampar, Ismulyati juga menyampaikan harapannya untuk dapat membentuk komunitas PEKKA di 21 Kecamatan se Kabupaten Kampar.
"Dari kegiatan ini kita berharap agar nantinya dapat menjangkau dan terbentuk Komunitas Pekka di 21 kecamatan se Kabupaten Kampar ini," ujar Ismulyati
Karena menurutnya, sejauh ini di Kabupaten Kampar Pekka baru terbentuk di 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Salo, Kecamatan Kuok dan Kecamatan Kampar.
Untuk itu, kita sangat berharap target jangkauan Pekka bisa sampai ke 21 kecamatan se Kabupaten Kampar dapat terealisasi dengan baik nantinya," pungkas Ismulyati.***




Komentar Via Facebook :