Aksi Damai AMK Tuntut SK Pj Bupati Kampar Tidak di Perpanjang, Begini Kata Kamsol

KAMPAR - Aksi damai dari Aliansi Masyarakat Kampar (AMK) yang di lakukan depan Rumah Dinas Bupati Kampar, tepatnya Jl.M Yamin Bangkinang kota, Kabupaten Kampar, Riau.
Adapun ratusan pengunjuk rasa yang mengatasnamakan AMK itu menuntut kepada Presiden dan Mendagri melalui Gubernur Riau agar tidak memperpanjang SK Pj Bupati Kampar Kamsol yang berakhir pada bulan Mei mendatang.
Selain itu, mereka juga menyorot masalah tingginya angka kemiskinan ekstrem di Kampar, gagalnya program ketahanan pangan yang hanya janji manis.
Massa aksi juga menuntut maraknya jual beli jabatan di Kampar dan meminta kepada Penegak Hukum agar peduli dan mengusut tuntas pelakunya, serta diduga merusak tatanan di Kampar dan tuntutan lainnya.
Korlap aksi Ali Junjung yang didampingi Irwansyah alias Iwan Colak mengatakan, bahwa aksi pada hari ini adalah dari antar lintas Aliansi Masyarakat Kampar.
Dirinya menegaskan, bahwa mereka tidak menginginkan lagi SK Pj Bupati Kampar tidak diperpanjang Mendagri lagi.
"Kami hadir di Rumah Dinas Bupati ini dengan tuntutan meminta kepada Mendagri agar tidak memperpanjang SK Pj Bupati Kampar Kamsol, karena dia diduga telah merusak tatanan masyarakat kami dengan mengadu anak kemenakan," kata Ali, Selasa (21/3/23).
Ia menambahkan, bahwa mereka juga meminta kepada Presiden, Mendagri khususnya Gubri untuk menonaktifkan jabatan lama Kamsol sebagai Kadisdik Riau yang sekarang masih Plt agar segera di definitifkan.
Hal senada diungkapkan Irwansyah alias Iwan Colak yang menegaskan jikalau tuntutan mereka tidak dipenuhi, anak kemenakan di negeri Kampar ini akan baku hantam sesama.
"Selama ini di Kabupaten Kampar jelang bulan suci Ramdhan tidak pernah ada demo dan kami tidak pernah menolak siapapun yang dikirim Mendagri ke sini," tegasnya.
Jikalau tuntutan mereka tidak dipenuhi, AMK akan melakukan aksi di Gubernuran hingga ke Kemendagri.
Disisi lain, Pj Bupati Kampar, Kamsol saat dihubungi melalui selulernya menyampaikan, mengenai kinerjanya biarlah masyarakat Kabupaten Kampar yang menilai serta Mendagri tentu sudah mempunyai penilaian tersendiri.
"Mengenai kinerja saya biarlah masyarakat yang menilai dan Kemendagri juga mempunyai penilaian tersendiri," beber Kamsol.
Terkait dugaan jual beli jabatan yang dituding para pengunjuk rasa, Kamsol membantah prihal tersebut.
Ia menegaskan seleksi yang dilakukan sudah sesuai aturan.
"Saya tidak pernah melakukan hal itu dan seleksi kemarin sudah betul - betul dilakukan, jabatan mana yang saya jual belikan dan silahkan tanya sama OPD yang ada," tegasnya.
Kamsol juga membantah telah mengadu domba anak kemenakan dan merusak tatanan di Kampar.
"Saya merangkul semua masyarakat apalagi anak kemanakan dan Ninik Mamak, saya menguatkan "Tali Bapilin Tigo, Tigo Tungku Sejoghangan,"
pungkas Kamsol.***
Komentar Via Facebook :