https://www.lenteranews.co

Kejari Tuban Melaksanakan Peningkatan Kapasitas Tutor dan Kelembagaan, Bahas Seputar Ini

Kejari Tuban Melaksanakan Peningkatan Kapasitas Tutor dan Kelembagaan, Bahas Seputar Ini

TUBAN - Kejaksaan Negeri Tuban melaksanakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Tutor dan Kelembagaan (PKBM) Adhyaksa Tuban yang digelar di Aula Adhyaksa Tuban, Jumat (20/01/23).

Adapun kegiatan tersebut dengan tema "peningkatan kualitas pendidikan masyarakat demi kesejahteraan dan peningkatan IPM Kabupaten Tuban".

Hadir kesempatan itu, Kajari Tuban, Iwan Catur Karyawan, Plt Dinas Pendidikan, Drs. Joko Sarwono, Kepala Disdukcapil, Drs. Rohman Ubaid, Direktur PKBM Adhyaksa Tuban, Chipnal Muchlip, Kasi Intel Kejari Tuban, Muis Ari Guntoro, Kasubagbin, Andhi Subangun, Kasi Pidum, Didik Kurniawan Widyanto, Kasi Pidsus, Yogi Natanael C,  Kasi Datun, Tezar Rachadian Eryanza, Kasubsi Intel, Devi Andre Zuhandika dan para Tutor PKBM Adhyaksa Tuban.

Di tahun ini ada 241 siswa, semuanya berada di kelas Kecamatan Montong dan Parengan. Ke depan tahun ajaran baru akan membuka kelas baru di Kecamatan Bancar dan Singgahan. 

"Selama ini, PKBM Adhyaksa Tuban mengedepankan prinsip pengabdian dengan tetap menjalankan proses belajar mengajar sesuai dengan aturan yang berlaku. Hal itu ditopang dengan tutor yang dimiliki PKBM Adhyaksa Tuban lulusan S3, S2 dan minimal S1," kata Direktur PKBM Adhyaksa Tuban, Chipnal Muchilp saat diterima keterangan tertulis lenteranews.co, Sabtu (21/1/23).

Lebih dari itu, katanya, PKBM Adhyaksa Tuban bukan gerakan formalitas belaka, namun juga mengedepankan gerakan moral.

Salah satunya siswa difabel dengan dua kaki cacat seumur hidup tetap asal Desa Sendang, Kecamatan Senori, Tuban dibantu proses belajarnya sampai tuntas.

"Selain pendidikan formal juga ada vokasi. Programnya pembuatan kue, dan dalam jangka pendek akan melatih siswa tentang las," bebernya.

Ia menuturkan, dalam pendidikan kesetaraan usia 21 ke atas belum terkover dana BOP. Namun hal itu tak menyurutkan PKBM Adhyaksa Tuban dalam mendidik karena memiliki orientasi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) atau berorientasi kemanusiaan.

"Selama ini lulusan pendidikan kesetaraan banyak belum tercatat data kependudukan. Oleh karena itu, kehadiran Disdukcapil diharapkan bisa bekerja sama dengan PKBM Adhyaksa Tuban," ucapnya.

Sementara itu, Plt Dinas Pendidikan Tuban, Drs Joko Sarwono menyampaikan ucapan terimakasih atas terselenggaranya kegiatan ini. 

Menurutnya PKBM Adhyaksa Tuban secara kualitas siswanya cukup banyak dan kuantitas sangat tinggi kinerjanya.

Dari jumlah 34 PKBM yang ada di Tuban masih banyak yang belum mendapatkan siswa dengan jumlah banyak seperti ini.

"Tentu sebuah terobosan PKBM yang dipertemukan melalui PKBM Adhyaksa Tuban menjadi inspirasi bagi kita," ujar Joko Sarwono yang juga menjabat Asisten Pemerintahan itu.

Ia mengemukakan, kesejahteraan Rakyat Setda Tuban ini, pendidikan kesetaraan ini menjadi dampak positif yang bisa diwujudkan dalam bentuk rilis ditetapkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tuban.

Sebab, lanjutnya, sampai saat ini menurut data masih tercatat ada 4 ribu anak usia di bawah 21 tahun yang masuk kategori putus sekolah.

Dengan kondisi ini, pihaknya akan mengeksekusi agar angka putus sekolah bisa menurun drastis.

"Salah satunya melalui pendidikan kesetaraan seperti PKBM Adhyaksa Tuban. Terlebih pemerintah mengover  biaya bagi mereka yang masih berusia di bawah 21 tahun," tandasnya lagi.

Berdasarkan data kependudukan masih ada sekitar 500 ribu yang lulusan SD maupun SMP di atas usia 21 tahun. 

Dimana, sambung Joko Sarwono, apakah itu belum update atau memang sesuai dengan data, tentu ini pekerjaaan besar dan bisa sangat dibantu sekali dengan kegiatan PKBM termasuk PKBM Adhyaksa Tuban.

Oleh karena itu, upaya PKBM Adhyaksa Tuban bekerjasama dengan Disdik dan Disdukcapil Tuban bisa menjadi salah satu barometer.

"Kami akan meniru ini dengan PKBM yang lain. Menginformasikan bahwa pada 2022 ke bawah mekanisme anggaran terkait pendidikan kesetaraan melalui hibah," tukasnya.

Ia menjelaskan, kebijakan bupati pada Tahun 2023, seluruh pendidikan kesetaraan pelaksanaan BOP dan honorarium tutor seluruh PKBM di Tuban akan dibiayai oleh dinas tidak dalam bentuk hibah.

Selain itu, Kepala Disdukcapil Tuban, Drs. Rohman Ubaid mengapresiasi kegiatan PKBM Adhyaksa Tuban dan turut bangga.

Pada salah satunya PKBM Adhyaksa Tuban memprakarsai kegiatan pendidikan kesetaraan dengan didukung tutor yang luar biasa.

"Tentu hal ini bisa menjadi masukan bagi Disdik dan PKBM lainnya ketika pengelola dan tutor ini betul-betul profesional masyarakat akan lebih semangat," kata Rohman Ubaid.

Terkait dengan data kependudukan, ia berharap dan meminta secara khusus kepada PKBM Adhyaksa Tuban untuk kelulusannya segera dilaporkan agar bisa ditindaklanjuti secara maksimal oleh tim untuk update.

Karena pada 2023 ini, kata Rohman Ubaid, dinasnya terus melakukan update kependudukan berdasarkan laporan masyarakat dan bahkan ada program jemput bola, baik tingkat kecamatan hingga desa.

Dalam data kependudukan kelulusan kepala keluarga (baik SD maupun SMP) di atas usia 25 tahun sangat berpengaruh dengan IPM.

Sehingga program PKBM ini luar biasa dan sesuai untuk meningkatkan IPM.

"Kami siap untuk menindaklanjuti penerbitan KK (Kartu Keluarga), dan secara khusus untuk PKBM Adhyaksa Tuban menyampaikan data kelulusannya," tandasnya.

Sementara, Kajari Tuban Iwan Catur  Karyawan menyampaikan rasa penghargaan dan terimakasih buat tutor yang telah tanpa pamrih dan ikhlas ikut andil dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat.

Ia sangat merasa salut, karena sangat jarang sekali mendapatkan tipikal orang yang ikhlas dan tulus membantu, terutama membantu kegiatan untuk kemaslahatan masyarakat

"Saya sangat apresiasi dan merasakan peran bapak. Semoga apa yang dilakukan dapat amal jariyah dan mendapatkan keberkahan," kata Kajari Iwan Catur.

Adapun tujuan PKBM, lanjutnya, untuk mengentaskan tingkat pendidikan, saat ini nilai IPM Tuban masih rendah.

Untuk itu, salah satu caranya diperlukan pelaksanaan yang masif terutama kegiatan PKBM.

Ke depan pihaknya berharap ada pola kerjasama dengan semua stakeholder di Tuban secara resmi untuk merumuskan semacam regulasi. Sehingga dalam pelaksanaannya sudah memiliki koridor.

Terkait dengan usia siswa di atas 21 tahun tidak dicover pemerintah, tentu pihaknya berharap ada wacana agar pemerintah bisa turut membantu dengan membuat regulasi. 

"Pihak Kejari Tuban siap membantu memfasilitasi konsultasi tentang regulasi anggarannya," pungkasnya.

Pada kesempatan itu juga dilaksanakan penandatangan sertifikat peserta secara simbolis dilanjutkan penandatanganan kesepakatan bersama peningkatan IPM secara integritas lintas lembaga/instansi bersama PKBM Adhyaksa Tuban.

Penyerahan Plakat juga diberikan oleh Kepala Kejaksaan Negeri Tuban kepada Plt. Dinas Pendidikan, Disdukcapil dan Direktur PKBM Adhyaksa.

Komentar Via Facebook :