https://www.lenteranews.co

Ratusan Hektar Sawah Terancam Gagal, Puluhan Warga Perbaiki Jaringan Irigasi

Ratusan Hektar Sawah Terancam Gagal, Puluhan Warga Perbaiki Jaringan Irigasi

Tampak Saluran Irigasi Air Tidak Lancar Mengalir Air

ACEH TIMUR - Ratusan hektar sawah terancam gagal tanam akibat krisis air, puluhan warga masyarakat Gampong sama - sama perbaiki jaringan irigasi D.I.Jambo Reuhat yang Jebol akibat kurangnya pengawasan serta pemeliharaan, Senin (31/1/2022).

"Kita sangat geram atas kejadian ini, dimana jebolnya saluran jaringan Irigasi D.I Jambo Reuhat tidak dalam keadaan hujan deras dan tidak dalam keadaan banjir, kok tiba tiba saja jebol," kata salah seorang Petani Gampong kepada  yang namanya enggan disebutkan.

Lebih lanjut, kemana saja mereka para pengawas jaringan irigasi D.I Jambo Reuhat yang selama ini ditempatkan, apa saja tugas pekerjaan mereka.

"Padahal setiap tahunnya pemerintah Aceh menyediakan Anggaran, sebut saja pada tahun Anggaran tahun 2021 OP untuk jaringan Irigasi D.I.Jambo Reuhat sebesar Rp. 451.486.000 hampir sampai setengah milyar, kemana saja dipergunakan?," katanya lagi.

OP Jaringan Irigasi Peunaron Rp. 63.711.000 OP Jaringan Irigasi Ulee gajah sebesar Rp 363.641.000, dan ini perlu dipertanyakan.

"Karena jebolnya saluran jaringan irigasi D.I.Jambo Reuhat sangatlah berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman padi, apalagi saat ini tengah memasuki masa bercocok tanam, kalau musim cocok tanam itu airnya harus maksimal, kalau tidak, ya bisa mati tanaman padinya," ujarnya lagi.

Kepada pemerintah Provinsi Aceh maupun Pemerintah Kabupaten Aceh Timur, khususnya pengairan agar dapat memberikan bantuan untuk memperbaiki saluran irigasi yang jebol tersebut.

"Ini harus segera dilakukan agar para petani dapat maksimal dalam mengelola pertaniannya," harapnya.

Padahal, sambungnya, tadi kita sudah bekerjasama dengan para petani untuk memperbaiki saluran irigasi yang jebol itu dengan menggunakan peralatan seadanya, seperti karung dan bambu, pokok pinang.

"Namun, perbaikan ini sifatnya hanya sementara dan tidak akan bertahan lama, terbukti tadi kami perbaiki bersama sama pada siang hari, namun sayangnya menjelang magrib, saluran irigasi D.I Jambo Reuhat tersebut kembali jebol, apalagi saat ini suhu cuacanya sangat panas dan ekstrim," pungkasnya lagi.

Akibat dari kerusakan saluran irigasi tersebut, maka dapat dipastikan bahwa masyarakat tidak dapat menggarap lahan persawahan mereka, karena kekurangan pasokan air dan jika hal ini tidak ditangani segera, maka masyarakat tidak dapat menggarap sawah. 

Saluran jaringan irigasi D.l.Jambo Reuhat merupakan salah satu tumpuan bagi para petani, ada tiga Kecamatan yang dilintasi oleh jaringan irigasi ini diantarnya, Banda Alam, Idi Tunong dan Idi Rayeuk, yang mendapatkan pasokan air untuk dialiri ke persawahan.

"Maka untuk itu kami berharap kepada pemerintah agar segera menangani kerusakan saluran irigasi tersebut supaya aliran air kembali lancar," pungkasnya.

Penulis: Musawir

Komentar Via Facebook :